6.Tari Piring (PADANG)
Selain limpahan
objek wisata alam, Sumatera Barat juga memiliki
banyak corak seni yang akan membuat Anda terkesima. Salah satunya adalah seni
tari daerah yang diberi nama Tari
Piring. Beberapa tahun terakhir, pemerintah Sumatera Barat menobatkan Tari
Piring menjadi salah satu aset untuk menarik perhatian wisatawan.
Tari Piring
berasal dari Sumatera Barat, tepatnya di Solok. Pada awalnya, tari piring
dilakukan oleh perempuan dan laki-laki untuk membawakan sesembahan kepada para
dewa sebagai wujud rasa syukur atas masa panen yang memberikan hasil sangat
memuaskan. Mereka menari dengan sangat lincah sembari memegang piring-piring di
telapak tangannya. Terdapat tiga jenis variasi gerakan dalam seni Tari Piring,
yaitu tupai bagaluik (tupai bergelut), bagalombang (bergelombang), dan aka malilik (akal melilit).
Namun, seiring
masuknya agama Islam maka tarian ini mengalami pergeseran sehingga tidak lagi
untuk menyembah dewa melainkan untuk ditampilkan dalam acara hajatan ataupun
juga acara pernikahan. Para penari pun beralih dari yang awalnya campuran, kini
hanya dilakukan oleh perempuan-perempuan yang berdandan cantik. Barangkali Anda
tidak akan percaya tanpa melihat secara langsung para penari bergerak cepat,
atraktif, penuh semangat dan sangat indah dengan piring-piring yang sama sekali
tidak bergoyang apalagi terjatuh. Tarian ini diawali dengan para penari yang
mulai bergerak sesuai koreografi tarian dengan meletakkan piring di
masing-masing tangannya tanpa terlepas atau bergeser sedikitpun.
Suasana semakin
semarak dengan alat musik yang digunakan untuk mengiringi rentak tarian, yaitu
talempong dan saluang. Kostum penari biasanya berwarna cerah sehingga mendukung
kemeriahan acara. Anda juga akan mendengar irama khas yang dihasilkan dari
suara dentingan antara piring yang dipegang dengan cincin yang memang sengaja
dikenakan di jari penari. Kemudian, bersiaplah untuk menahan napas sejenak di
bagian pertengahan pertunjukkan, sebab akan ada atraksi lempar piring. Ya,
piring-piring yang dipegang oleh para penari sengaja dilemparkan sangat tinggi
ke udara kemudian pecahannya diinjak dengan gerakan tari yang terus
dilanjutkan. Hal ini menggambarkan perasaan gembira atas hasil panen yang
melimpah. Ajaibnya, tidak akan akan satu luka pun di kaki para penari sekalipun
mereka menginjaknya dengan kaki telanjang. Secara umum, penari dalam tarian
tradisional ini berjumlah ganjil, antara tiga, lima, atau tujuh penari.
Tari Piring sangat terkenal keistimewaannya ke seluruh penjuru dunia. Tarian ini sudah pernah dipentaskan di luar Sumatera Barat, yakni di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Pekanbaru, dan lainnya. Lebih membanggakannya lagi, Tari Piring juga turut dipentaskan dalam rangka tour festival kebudayaan Nusantara. Tidak hanya di dalam negeri, Tari Piring juga telah merambah ke dunia internasional dan pernah dipentaskan dalam festival budaya Nusantara di Malaysia, Singapura, Serbia, serta beberapa negara di Eropa. Apabila Anda ingin menampilkan Tari Piring dalam acara atau hajatan yang Anda selenggarakan, Anda dapat menyewa grup tarian ini sehingga para penari hadir di kota Anda dan menyuguhkan tarian tradisional Sumatera Barat secara langsung untuk tamu undangan Anda. Tentunya, akan membuat seluruh yang menonton menjadi terkagum-kagum atas keunikan koreografi yang dimiliki serta kelincahan gerakan para penari dengan piring-piring di tangannya.
Biasanya
pementasaan Tari Piring ini dipentaskan oleh jumlah orang yang tak tertentu,
tetapi yang menjadi syarat utama dalam melaksanakan Tari Piring adalah jumlah
orang yang mementaskan Tari Piring ini harus berjumlah ganjil, namun pada zaman
dulu Tari Piring ini dipentaskan oleh 1 orang saja. Dimana dalam pelaksanaan
Tari Piring, para penari memegang tingkatan-tingkatan piring yang telah disusun
dan sambil melakukan gerakan tari, dimana semakin tinggi tingkatan piring
semakin baik pula. Ketika alunan musik yang mengikuti semakin cepat, piring
yang dipegang oleh penari akan dilempar keatas dan pecahan piring tersebut akan
diinjak-injak oleh penari dan penari pun tetap menari sampai musik yang
mengikuti berhenti.
Dapat
disimpulkan bahwa dalam Tari Piring memiliki nilai-nilai trasedental, yang
dimana nilai-nilai trasendental ini terdapat dalam tata cara pelaksanaan Tari
Piring. Dimana piring-piring yang dipegang oleh para penari ini disusun
keatas,dimana menunjukan bahwa piring diatas bertujuan untuk kearah
tuhan(trasendental) dan juga terlihat dalam fungsi dan tujuan tari piring ini
merupakan mengucapakan rasa bersyukur dan terima kasih kepada yang ada diatas,
terhadap apa yang telah diberikan kepada masyarakat Minangkabau.
0 komentar:
Posting Komentar